24 Sep 2012


METODE HARGA POKOK PESANAN
Adalah salah satu cara pengumpulan biaya produksi dimana biaya dikumpulkan untuk
masing-masing pesanan.

Karakter dari metode harga pokok pesanan ini adalah :
a.  Tujuan produksi memenuhi pesanan dengan spesifikasi sesuai pesanan.
b.  Dasar kegiatan adalah karena adanya pesanan
c.  Sifat kegiatan terputus-putus (intermitten)
d.  Jenis barang yang dihasilkan adalah heterogen
e.  Pengumpulan biaya dilakukan setiap satu pesanan selesai
f.  Penghitungan harga pokok untuk masing-masing pesanan per unit dengan rumus
berikut:


HPP/Unit = Biaya untuk pesanan tertentu/jumlah pesanan

Sistem Pembebanan Biaya :
Pada metode harga pokok pesanan dimana harga pokok dihitung setelah pesanan selesai
tanpa melihat periode akuntansi,  maka  pembebanan biayanya adalah sebagai berikut :
a.  Biaya Bahan Baku (BBB) dibebankan berdasar biaya sesungguhnya.
b.  Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL), dibebankan berdasar biaya sesungguhnya.
c.  Biaya Overhead Pabrik, dibebankan atas dasar tarif.

Proses Pengolahan 
Dalam proses pengolahan bahan baku dapat melalui satu departemen produksi atau lebih
:
a.  Jika hanya satu departemen produksi masing-masing biaya tidak perlu ada identifikasi
     departemen yang memerlukan biaya.
b.  Jika lebih dari satu departemen produksi maka masing-masing biaya yang dikeluarkan
     memerlukan identifikasi departemen apa yang mengeluarkan biaya tersebut. 
 
Contoh Kasus Dengan Satu Departemen Produksi
PT.  RAFI, berproduksi atas dasar pesanan, pada bulan Februari 2006 perusahaan
menerima 3 macam pesanan yang diberi identifikasi Ps 1, Ps2 dan Ps3. Dengan jumlah
masing-masing pesanan sebagai berikut :
Ps 1                         1.000 unit
Ps 2                         1.500 unit
Ps 3                         2.000 unit

Berikut transaksi yang terjadi pada bulan Februari 2006 :
a.  Membeli bahan baku secara kredit sebagai berikut :
Bahan Baku Bx sebanyak    5.000 unit  @ Rp. 5.000
Bahan Baku By sebanyak                    10.000 unit @ Rp. 4.000
b.  Pemakaian Bahan Baku untuk masing-masing pesanan adalah:
Pesanan Bahan Baku Bx                                      Bahan Baku By
Ps 1         2.000 unit                                              4.000 unit
Ps 2         1.500 unit                                              3.000 unit
Ps 3         1.000 unit                                              2.000 unit
c.  Gaji dan Upah untuk masing-masing pesanan adalah sebagai berikut :
Pesanan                                 Gaji dan Upah  
Ps 1                                         Rp. 14.000.000  
Ps 2                                         Rp. 12.000.000  
Ps 3                                         Rp.    8.000.000
d.  Biaya Overhead Pabrik dibebankan kepada masing-masing pesanan dengan tarif 75%
dari Biaya Tenaga Kerja Langsung.
e.  Pesanan Ps 1 dan Ps 2 selesai dan diambil pemesannya sedangkan Ps 3 belum
selesai.

Diminta 
1. Jurnal yang diperlukan
2.  Harga Pokok Per unit masing-masing jenis pesanan yang sudah jadi. 

Jawaban :
Jurnal dan Perhitungan :

a.  Mencatat Pembelian Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku Rp. 65.000.000
                                Hutang Dagang  Rp. 65.000.000
Perhitungan :
Bahan Baku Bx = 5.000 x Rp. 5.000 = Rp. 25.000.000
Bahan Baku By = 10.000 x Rp. 4.000 = Rp. 40.000.000
Total Bahan Baku Rp. 65.000.000

b.  Mencatat Pemakaian Bahan Baku
BDP – Biaya Bahan Baku Rp. 58.500.000
                                Persediaan Bahan Baku Rp. 58.500.000
Perhitungan :

Bahan Baku Bx
Bahan Baku By
Pesanan
Kebuthn
Harga
Jml
Pesanan
Kebuthn
Harga
Jml
Ps 1
2.000
5.000
10.000.000
4.000
4.000
16.000.000
26.000.000
Ps 2
1.500
5.000
7.500.000
3.000
4.000
12.000.000
19.500.000
Ps 3
1.000
5.000
5.000.000
2.000
4.000
8.000.000
13.000.000
Jumlah
22.500.000
Jumlah
36.000.000

58.500.000

                                                            
c.  Mencatat Biaya Gaji dan Upah
Gaji dan Upah Rp. 34.000.000
                                Hutang Gaji dan Upah  Rp. 34.000.000
Perhitungan :
Ps 1 = Rp. 14.000.000
Ps 2  = Rp. 12.000.00  

d.  Mencatat Pemakaian Gaji dan Upah
BDP - BTKL Rp. 34.000.000
                                Gaji dan Upah  Rp. 34.000.000

e.  Mencatat Biaya Overhead Pabrik dibebankan
BDP-BOP  Rp. 25.500.000
                                BOP dibebankan  Rp. 25.500.000
Perhitungan :
Ps 1 = 75% x Rp. 14.000.000 = Rp. 10.500.000
Ps 2  = 75% x Rp. 12.000.000 = Rp.   9.000.000
Ps 3 = 75% x Rp.   8.000.000 = Rp.    6.000.000

f.  Mencatat Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
BOP sesungguhnya  Rp. 25.500.000
                                Berbagai Rek dikredit  Rp. 25.500.000





g.  Mencatat Produk Selesai
Persediaan Produk Selesai Rp. 91.000.000
                        BDP – BBB  Rp. 45.500.000
BDP – BTKL  Rp. 26.000.000
                        BDP – BOP  Rp. 19.500.000
Perhitungan: 
Biaya
PS - P1
PS - P2
Total PS
PDP - P3
BBB
Rp.26.000.000
Rp      19.500.000
Rp     45.500.000
Rp   13.000.000
BTKL
Rp.14.000.000
Rp      12.000.000
Rp     26.000.000
Rp     8.000.000
BOP
Rp.10.500.000
Rp      9.000.000
Rp     19.500.000
Rp     6.000.000
Total
Rp.50.500.000
Rp      40.500.000
Rp     91.000.000
Rp    27.000.000

h.  Mencatat Produk Dalam Proses Akhir
Persediaan Produk Selesai Rp. 27.000.000
                        BDP – BBB   Rp. 13.000.000
BDP – BTKL   Rp.  8.000.000
                        BDP – BOP  Rp.  6.000.000

i.  Mencatat Harga Pokok Produk Yang Diserahkan.
Harga Pokok Produksi Rp. 91.000.000
                                Persediaan Produk Selesai  Rp. 91.000.000

2.  Harga Pokok Per Unit
HPP Per unit P1 = Rp. 50.500.000 : 1.000 = Rp. 50.500
HPP Per unit P2 = Rp. 40.500.000 : 1.500 = Rp. 27.000


Tidak ada komentar: